RPL BIDANG KARIR : Ine Fajar
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI 1 KEDAWUNG
Jl. Tuparev No. 12 Kedungjaya, Kec. Kedawung, Kab. Cirebon
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2021/2022
A Komponen Layanan Layanan Dasar
B Bidang Layanan Karir
C Topik Layanan Strategi Bimbingan Karir
D Fungsi Layanan Pemahaman dan Pengembangan
E Tujuan Umum 1.Peserta didik memahami tentang pemilihan karir
2.Peserta didik dapat menentukan karir
F Tujuan Khusus Layanan ini dapat memahami dan memberitatahukan siswa agar dapat memilih karir yang tepat setelah lulus sekolah
G Sasaran Layanan Siswa kelas X, XI, XII
H Materi Layanan 1.Startegi bimbingan karir
2.Memahami bakat dan minat
I Waktu 1x25 menit
J Sumber 1.http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN_BIMBINGAN/197102191998021-NANDANG_BUDIMAN/BIMBINGAN_KARIER_DI_SMK.pdf
K Metode/ Teknik Observasi, Diskusi, Tanya Jawab
L Media/Alat Alat tulis, Laptop, Ppt
N Pelaksanaan
1.TahapAwal/Pendahuluan
a.Pernyataan Tujuan 1.Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor menyapa peserta didik dengan kalimat yang membuat siswa bersemangat.
2.Guru Bimbingan dan Konseling Memberikan Ice Breaking pada Siswa
3.Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor menyampaikan tentang tujuan khusus yang akan di capai
b.Penjelasan tentang
Langkah-langkah
Kegiatan Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor menjelaskan langkah-langkah kegiatan yang akan dimulai
c.Mengarahkan Kegiatan (Konsolidasi) Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor memberikan penjelasan tentang topic yang akan di sampaikan
d.Tahap Peralihan (Transisi) Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor menanyakan kesiapan peserta didik melaksanakan kegiatan, dan melalui tahap inti
2.Tahap Inti
a.Kegiatan Peserta Didik Memahami dengan baik materi yang akan di sampaikan oleh Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor dengan baik
b.Kegiatan guru bimbingan dan konseling atau konselor Guru Bk memberikan materi berupa di video/ppt tentang bimbingan karir, apa dampak dan bagaimana cara mengatasinya. Setelah itu peserta didik ditugaskan untuk berdiskusi untuk mengidentifikasi diri mana factor yang dapat membuat siswa tepat dalam memilih karir. Dengan menuliskannya di kertas yang akan dibacakan oleh peserta didik.
Kemudian guru bk memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan konsolidasi sekiranya ada yang belum dipahami dalam pelaksanaan bimbingan klasikal dan tugasnya., seperti “tadi adalah pemaparan mengenai kepercayaan diri . Nah anak-anak, apakah ada yang ingin ditanyakan?”
3.Tahap Penutup
1.Guru Bk melakukan Tanya jawab dan feedback dari kegiatan layanan yang telah dilakukan
2.Guru Bk melakukan refleksi kepada peserta didik tentang kesan dan manfaat dari kegiatan layanan tersebut
3.Guru Bk menarik kesimpulan dan mengakhiri kegiatan tersebut dengan membaca do’a dan salam.
O Evaluasi
1.Evaluasi Proses Guru Bk atau Konselor melakukan evaluasi dengan memperhatikan proses keaktifan peserta didik selama mengikuti bimbingan klasikal
a.Kehadiran
b.Apakah peserta didik antusias ketika mengikuti kegiatan layanan klasikal?
c.Apakah peserta didik berperan aktif dalam mengikuti kegiatan layanan ?
d.Peserta didik membuat tanggapan mengenai video/ppt yang telah di tampilkan dan membuat kesimpulan dari kegiatan layanan tersebut
2.Evaluasi Hasil 1. Merasakan pemahaman baru mendapatkan pengetahuan tentang bimingan karir
2. Merasakan perasaan positif tentang topik yang dibahas dan cara Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor menyampaikan : mudah dipahami/tidak mudah/sulit dipahami
3.Tindak Lanjut 1.Pemantauan perkembangan sikap dan tingkah laku siswa
2.Memberikan layanan lanjutan pada peserta didik yang masih bingung dengan karirnya
Cirebon, 20 Januari 2022
Mengetahui
Koordinator BK/Guru Pamong Guru BK
Dra. Hasih Nurlaeli, S.Pd Ine Fajar
NIP. 196507141993032008 NIM. 2018.9.2.1.00070
STRATEGI BIMBINGAN KARIER
Secara psikologis siswa SMK tengah memasuki tahapan perkembangan masa remaja, yakni masa peralihan dari kanak-kanak menuju dewasa. Masa ini merupakan masa yang singkat dan sulit dalam perkembangan kehidupan manusia. Pada masa ini individu mengalami ambivalensi kemerdekaan. Pada satu sisi individu menunjukkan ketergantungan pada orang tua atau orang dewasa; pada sisi lain individu menginginkan pengakuan dirinya sebagai individu yang mandiri. Tema sentral kehidupan individu yang berada pada masa remaja adalah pencarian identitas atau jati-diri, baik yang berkaitan dengan aspek intelektual, sosial-emosional, vokasional, maupun spiritual. Ia harus mampu menjawab “Siapa saya ? Apa saya ? Mau ke mana saya? Apa yang harus saya perbuat untuk karier masa depan saya? Sejumlah pertanyaan identitas diri seyogyanya dapat dijawab dengan tepat oleh remaja. Jika ia tidak dapat menjawabnya dengan tepat maka ia cenderung bingung menghadapi hidup, termasuk pengambilan keputusan karier. Tetapi jika sebaliknya, maka ia akan berkembang optimal dan tepat dalam mengambil keputusan kariernya sehingga karier masa depan penuh dengan harapan. Oleh karena itu, pada masa remaja diperlukan lingkungan sosial dan fisik yang kondusif, yakni lingkungan orang tua atau orang dewasa yang membimbing dan mengayomi secara aspiratif, teman sebaya (peer group) yang mengembangkan norma kehidupan yang positif dan kreatif, dan lingkungan fisik yang memfasilitasi remaja untuk menyalurkan energi psikologis hingga membuahkan produktivitas. Pada setiap tahapan atau periode perkembangan, termasuk masa remaja, terdapat sejumlah tugas perkembangan yang harus dipelajari dan diselesaikan oleh individu agar diperoleh kesuksesan dalam perkembangan kehidupan 19 selanjutnya. Tugas perkembangan merupakan tugas-tugas yang muncul pada setiap periode perkembangan individu selama hidupnya, yang dipengaruhi oleh tuntutan kematangan diri, aspirasi lingkungan sosial masyarakat, dan lingkungan budaya sekitarnya. Kerberhasilan menyelesaikan tugas perkembangan dalam periode perkembangan tertentu akan membantu individu dalam menyelesaikan tugastugas perkembangan pada periode perkembangan berikutnya. Demikian sebaliknya, kegagalan dalam mencapai tugas perkembangan pada periode tertentu akan menghambat penyelesaian tugas perkembangan pada periode selanjutnya.
Rumusan tugas perkembangan bagi para remaja di Indonesia adalah sebagai berikut.
a. Mencapai perkembangan diri sebagai remaja yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Mempersiapkan diri, menerima dan bersikap positif serta dinamis terhadap perubahan fisik dan psikis yang terjadi pada diri sendiri untuk kehidupan yang sehat.
c. Mencapai pola hubungan yang baik dengan teman sebaya dalam peranannya sebagai pria atau wanita.
d. Memantapkan nilai dan cara bertingkah laku yang dapat diterima dalam kehidupan sosial yang lebih luas.
e. Mengenal kemampuan, bakat, minat, serta arah kecenderungan karier dan apresiasi seni.
f. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan kebutuhannya untuk mengikuti dan melanjutkan pelajaran dan/atau mempersiapkan karier serta berperan dalam kehidupan masyarakat.
g. Mengenal gambaran dan mengembangkan sikap tentang kehidupan mandiri secara emosional, sosial, dan ekonomi. 20
h. Mengenal sistem etika dan nilai-nilai bagi pedoman hidup sebagai pribadi, anggota masyarakat, dan minat manusia. Tugas-tugas perkembangan tersebut merupakan titik anjak pengembangan program bimbingan dan konseling, termasuk bimbingan karier di sekolah. Artinya, dalam pengembangan program bimbingan seyogianya diawali dengan identifikasi tugas-tugas perkembangan sebagai kompetensi yang harus dikuasai siswa, kemudian disusun satuan-satuan layanan yang sesuai dengan kondisi siswa tersebut.
B. Strategi Pemahaman Diri Dalam konsep Dillard (1985), Yos and Corbishley (1987), dan Sharf (1992) yang dimaksud dengan pemahaman diri adalah proses memahami berbagai karakteristik diri. Istilah memahami mengandung makna bukan sekadar mengetahui, tetapi mampu menjelaskan, menilai, menganalisis, bahkan menyintesiskan berbagai karakteristik diri. Karakteristik diri yang perlu dipahami karena erat kaitannya dengan karier masa depan adalah karakteristik fisik, kamampuan dasar umum (IQ), kemampuan dasar khusus (bakat), minat, dan prestasi (achievement).
a. Memahami karakteristik fisik Fisik merupakan salah satu faktor penting yang perlu dipahami dan dijadikan dasar pertimbangan dalam mengambil keputusan karier atau berkarier. Tercakup ke dalam faktor fisik yang perlu dipahami, antara lain, tinggi dan berat badan, bentuk tubuh, dan kesehatan tubuh. Pentingnya faktor fisik tersebut dipahami terkait erat dengan berbagai variabel diri yang dapat berpengaruh pada perkembangan seseorang, lebih-lebih pada perkembangan karier masa depannya. Berkaitan dengan karier masa depan, hampir semua bidang pekerjaan mensyaratkan adanya kriteria faktor fisik tertentu. Misalnya, untuk menjadi pramugari diperlukan fisik yang relatif tinggi dengan tingkat kesehatan yang relatif stabil.
b. Memahami kamampuan dasar umum (IQ) Kemampuan dasar umum atau IQ (Intelligence Quotion) adalah kemampuan seseorang untuk memecahkan masalah dengan cepat. Jika kreativitas merupakan kemampuan memecahkan masalah secara divergent, yakni dengan menggunakan kemampuan berpikir dari berbagai arah, kecerdasan dalam arti intelligence merupakan kemampuan memecahkan masalah secara konvergent, yakni kemampuan memecahkan masalah dengan menggunakan berpikir memusat dan mendalam. 29 Inteligensi dibawa secara hereditas atau keturunan dan dipengaruhi oleh lingkungan. Ini berarti inteligensi tidak mungkin berkembang dengan optimal tanpa lingkungan. Namun ukuran inteligensi tidak bisa diubah oleh lingkungan. Jadi, lingkungan hanya bersifat sebagai fasilitator perkembangan inteligensi dan tidak dapat mengubah ukurannya
Berikut ini adalah ciri perilaku nyata individu (siswa) yang memiliki IQ tinggi atau 120 ke atas. • membaca pada usia lebih muda • membaca lebih cepat dan lebih banyak • memiliki perbendaharaan kata yang luas • mempunyai rasa ingin tahu yang kuap • mempunyai minat yang luas, juga terhadap masalah ”dewasa” • mempunyai inisiatif, dapat bekerja sendiri • menunjukkan keaslian (orisinalitas) dalam ungkapan verbal • memberi jawaban-jawaban yang baik • dapat memberikan banyak gagasan • luwes dalam berfikir • terbuka terhadap stimulasi dari lingkungan • mempunyai pengamatan yang tajam • dapat berkonsentrasi untuk jangka waktu panjang, terutama terhadap tugas atau bidang yang diminati • berfikir kritis, juga terhadap diri sendiri • senang mencoba hal – hal baru • mempunyai daya abstraksi, konseptualisasi dan sintesis yang tinggi. • senang terhadap kegiatan intelektual dan pemecahan masalah • cepat menangkap hubungan sebab akibat • berperilaku terarah kepada tujuan • mempunyai daya imajinasi yang kuat • mempunyai banyak kegemaran (hobi) 31 • mempunyai daya ingat yang kuat • tidak cepat puas dengan prestasinya • peka (sensitif) dan menggunakan firasat (intuisi) • menginginkan kebebasan dalam gerakan dan tindakan. Pengetahuan tentang ciri perilaku siswa dengan IQ tinggi amat penting dalam kerangka pembelajaran di sekolah, termasuk dalam penyelenggaraan bimbingan karier. Bagi siswa dengan IQ tinggi dimungkinkan untuk diikutsertakan dalam model pembelajaran enrichment, yakni model pembelajaran pengayaan untuk memberi peluang kepada siswa mengembangkan diri sesusai dengan kapasitas IQ nya yang tinggi.
c. Memahami kemampuan dasar khusus (bakat) Setiap individu mempunyai bakat yang berbeda-beda. Perbedaan itu terletak pada jenis bakat, yang satu berbakat musik, yang lain berbakat mengoperasikan angka-angka, dan yang lain lagi berbakat teknik. Selain itu, perbedaannya terletak pula pada derajat atau tingkat pemilikan bakat tertentu. Bakat (aptitude) adalah kemampuan bawaan yang berpotensi untuk dikembangkan atau dilatih (Conny Semiawan, dkk. 1984). Ia menegaskan juga bahwa bakat merupakan kemampuan yang inherent (telah ada dan menyatu) dalam diri seseorang sejak lahir dan terkait dengan struktur otak. Kemampuan itu biasanya dikaitkan dengan tingkat intelegensi seseorang yang mencakupi pengertian hasil perkembangan semua fungsi otak, terutama apabila kedua belahan otak kanan ataupun kiri berkembang seimbang dan optimal. Seseorang dapat diketahui dan ditentukan bakatnya melalui tes, yang disebut tes batat. Tes bakat dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu tes bakat umum dan tes bakat khusus. Tes bakat umum dirancang untuk mengungkap bakat dalam jangkauan yang lebih luas, terutama kaitannya 32 dengan tugas-tugas atau pekerjaan sekolah. Tes bakat khusus antara lain tes bakat musik, bakat seni, bakat mekanika, dan bakat klerikal. Jenis tes bakat yang sering digunakan sampai saat ini adalah DAT (Defferential Aptitude Tes), tes bakat pembedaan. Dengan tes ini seseorang dapat diketahui bakatnya, misalnya bakat seni, bakat berbahasa, dan bakat eksak. Tes bakat ini biasa dilakukan oleh psikolog dan konselor, seperti pada tes intelegensi. Namun guru secara kasar atau sederhana, juga bisa menentukan siswa yang berbakat, dengan cara menganalisis prestasi belajarnya melalui penilaian portofolio. Dengan portofolio dapat diketahui nilai-nilai pelajaran yang paling baik. Umpamanya, nilai terbaik pada pelajaran matematika, maka siswa tersebut bisa ditentukan secara sementara memiliki bakat matematika atau eksak. Agar penilaian itu lebih akurat siswa harus di tes dengan tes bakat DAT atau jenis tes lainnya. Melalui tes DAT dapat dideteksi tujuh bakat berikut ini.
1. Bakat berbahasa (verbal comprehension).
2. Bakat mengingat (Memory)
3. Bakat berpikir logis (Reasoning)
4. Bakat pemahaman ruang (Spatial Faktor)
5. Bakat bilangan (Numerical Ability)
6. Bakat menggunakan kata-kata (Wored Fluency)
7. Bakat mengamati dengan cepat dan cermat (Perceptual Speed)
d. Memahami minat Minat adalah ketertarikan seseorang terhadap objek tertentu. Berbeda dengan inteligensi dan bakat, determinan perkembangan minat adalah faktor lingkungan. Akibatnya, minat cenderung berubah-ubah sesuai dengan tuntutan lingkungan, kecuali jika individu sudah memiliki komitmen yang tinggi untuk mengembangkan diri pada objek yang diminatinya. 33 Dalam kaitannya dengan karier, menurut Dillard (1985 : 6) minat berperan penting untuk mengarahkan pilihan karier seseorang. Jika terjadi komplikasi pada minat, individu cenderung kesulitan dan ragu dalam mengambil keputusan karier. Jika keputusan karier diawali dengan keraguan, perjalanan karier individu cenderung mengalami masalah. Oleh karena itu untuk mendapatkan keputusan karier yang tepat asesmen terhadap minat sangat penting. Minat seseorang dapat dikatahui melalui tes minat. Misalnya melalui tes minat yang dikembangkan oleh Kuder (Dillard, 1992 : 6), yang kemudian dikembangkan oleh Laboratorium PPB FIP UPI dengan nama Skala Minat Pekerjaan. Melalui tes ini dapat diketahui beberapa area minat kerja seseorang, yakni sebagai berikut ini. 1. Outdoor 2. Mechanical 3. Computative 4. Scientific 5. Persuasive 6. Artistic 7. Literary 8. Musical 9. Social service 10. Clerical
e. Memahami prestasi (achievement). Menurut Steinberg (1993:78) prestasi (achievement) merupakan kemampuan yang aktual (actual ability). Ini berseberangan dengan potensi, yakni kemampuan yang belum tampak, yang belum teraktualisasikan (laten power). Dengan kata lain prestasi dapat dikatakan sebagai potensi 34 yang mewujud dalam perilaku nyata individu. Perilaku nyata di sini dimaksudkan sebagai sebagai sesuatu yang dapat dicapai individu sehingga hasilnya dapat diamati dan dapat diukur. Secara garis besar prestasi (achievement) terbagi menjadi dua kelompok, yakni prestasi akademik dan non akademik. Prestasi akademik adalah segala sesuatu yang dapat dicapai individu dalam dalam bidang akademik. Misalnya, nilai rapor dan nilai tes formatif yang diperoleh siswa. Yang termasuk ke dalam prestasi non-akademik di antaranya kemampuan sosialisasi, kejujuran, dan kesabaran yang dapat dibuktikan seseorang dalam perilaku nyata. Pentingnya memahami prestasi untuk pengembangan karier masa depan merupakan dasar pertimbangan dalam memilih keputusan karier. Secara teori, prestasi yang diraih seseorang merupakan cerminan kecakapannya dalam bidang tertentu. Misalnya, jika dominasi nilai terbaik siswa dalam bidang numerical atau yang berkaitan dengan angka, dapat dikatakan siswa tersebut memiliki kecakapan dalam bidang numerical. Ini berarti pada saat siswa tersebut akan mengambil keputusan karier masa depannya, sebaiknya memilih bidang karier yang ada kaitannya dengan bidang numerical, seperti akuntan dan perbankan. Ada dua cara yang dapat dilakukan untuk memahami prestasi diri sendiri. Pertama melalui model analisis prestasi. Model ini disebut dengan analisis keunggulan dan kelemahan prestasi, terutama dalam bidang akademik. Caranya, tuliskan bidang studi yang dianggap unggul dan bidang studi yang dianggap lemah. Lalu diurutkan, urutan tiga besar terunggul disebut keunggulan dan urutan tiga besar terlemah disebut sebagai kelemahan diri. Kedua, melalui model analisis portofolio. Caranya, kegiatan yang dianggap penting dari hari ke hari ditulis dalam catatan kecil harian. Setelah beberapa waktu, semua catatan tersebut dianalisis. Analisis yang perlu ditonjolkan adalah kegiatan yang dianggap berhasil dan kegiatan yang dianggap kurang berhasil. Lalu diurutkan dari 35 kegiatan yang paling berhasil sampai dengan yang tidak berhasil. Analisis ini disertai dengan analisis faktor pendukung dan penghambat serta permasalahan yang dialami waktu melaksanakan kegiatan. Cara seperti ini penting dilakukan, sebab selain sebagai bahan refleksi dan instrospeksi diri juga sebagai bahan pertimbangan seseorang dalam menentukan perjalanan hidup, terutama perencanaan dan perjalanan karier.
Komentar
Posting Komentar